8 Tradisi Unik di Indonesia, Jadi Daya Tarik Wisatawan!
Sebagai negara dengan ratusan tradisi budaya, Indonesia selalu berhasil menunjukkan keunikannya. Setiap wilayah dan setiap suku memiliki tradisi sendiri. Tradisi unik di Indonesia beragam, mulai dari yang paling memikat hingga yang paling ekstrem.
Tidak heran banyak pengunjung yang menuju ke berbagai wilayah di Indonesia untuk menjelajahi tradisi khas setiap tempat. Dengan kata lain, tradisi inilah yang menarik para wisatawan untuk berkunjung.
Tradisi Unik di Indonesia
Terkenal sebagai negara yang memiliki banyak tradisi khas, masyarakat Indonesia terus menjaga budayanya. Beberapa tradisi memiliki keunikan yang melambangkan identitas, kearifan lokal, dan filosofi dari etnik tertentu.
Berikut sejumlah budaya adat yang unik di Indonesia.
1. Rambu Solo
Rambu Solo merupakan upacara pemakaman tradisi Toraja di Sulawesi Selatan. Dalam upacara ini, keluarga almarhum mengadakan ritual perpisahan, termasuk pertunjukan tarian tradisional yaitu Ma’badong.
Keluarga juga menyembelih kerbau dan babi, lalu dibagikan kepada tetangga sekitar. Karena besarnya upacara, Rambu Solo’ cenderung memakan banyak waktu dan uang.
Karenanya, pelaksanaan upacara ini sekitar beberapa bulan atau tahun setelah seseorang suku Toraja meninggal.
2. Metatah
Ritual keagamaan Metatah atau pemotongan gigi adalah upacara yang harus dilakukan oleh seorang anak Hindu Bali sebagai rite of passage. Peserta Metatah harus dipotong giginya hingga sekitar 2 milimeter saja.
Gigi yang telah dipotong akan diletakkan di atas kain coklat kekuningan yang akan dipanjatkan bersama dengan piring persembahan.
Setelah potong gigi, peserta akan mencicipi enam rasa mulai dari pahit, asam, pedas, pahit, asin, hingga manis. Setiap rasa memiliki makna tertentu.
Rasa pahit dan asam melambangkan ketangguhan dalam menghadapi kesulitan. Rasa pedas melambangkan kesabaran dalam menghadapi kemarahan.
Adapun rasa pahit melambangkan ketaatan setia terhadap norma dan adat. Rasa asin melambangkan kebijaksanaan sedangkan rasa manis melambangkan kebahagiaan.
Meskipun terlihat sederhana, tradisi adat yang unik ini membutuhkan jumlah dana yang cukup besar. Sebagai hasilnya, banyak orang menunda proses pemotongan gigi ini.
Baca Juga: Destinasi Super Prioritas Indonesia, 5 Tempat Terbaik untuk Berlibur!
3. Fahombo
Fahombo adalah olahraga tradisional dari Nias, Sumatra Utara. Dalam tradisi ini, para pria melompati susunan struktur batu setinggi 2 meter tanpa jatuh atau tersandung. Ini merupakan hal biasa karena Nias memiliki topografi berbatu dan berbukit.
Fahombo lalu menjadi rite of passage dan pameran maskulinitas. Masyarakat percaya bahwa lompatan yang berhasil akan membawa keberuntungan dan berkah. Itulah mengapa tradisi ini memiliki nilai budaya dan spiritual.
Tradisi unik di Indonesia ini menarik banyak wisatawan dan menjadi terkenal di seluruh dunia. Kalau tertarik untuk melihat tradisi ini, kamu bisa mengunjungi desa Bawomataluo di Nias Selatan.
4. Peresean
Budaya unik lain di Indonesia adalah Peresean, seni bela diri tradisional sekaligus ritual budaya masyarakat Sasak di Lombok. Dalam tradisi ini, terdapat dua peserta bersenjatakan tongkat rotan sepanjang satu meter, pelindung dada, dan perisai bambu.
Tujuannya untuk memukul lawan sambil menghindari pukulan balik. Namun, petarung hanya boleh memukul punggung dan bahu lawan. Selama bertarung, terdapat permainan alat musik tradisional sebagai musik latar belakang.
Tradisi ini telah turun temurun dan selalu ada pada berbagai upacara dan festival. Ini merupakan cara bagi masyarakat Sasak untuk menghormati keberanian, menunjukkan kecakapan fisik, dan mempertahankan nilai-nilai budaya serta identitas.
5. Tedak Siten
Contoh tradisi di Indonesia adalah Tedak Siten yang merupakan warisan budaya kearifan lokal leluhur Jawa untuk bayi berusia sekitar 7-8 bulan. Tradisi ini juga terkenal sebagai ritual “turun ke tanah”; tedak berarti penurunan dan siten berarti tanah.
Upacara ini bertujuan agar bayi tumbuh menjadi anak-anak yang baik. Rangkaiannya mulai pada pagi hari dengan penyajian makanan tradisional berupa jadah atau tetel dengan tujuh variasi warna berbeda.
Jadah atau tetel ini terbuat dari campuran beras ketan dengan kelapa muda parut. Lalu ditumbuk menjadi satu sebelum diberi warna merah, putih, hitam, kuning, biru, oranye, dan ungu.
Jadah atau tetel melambangkan kehidupan anak-anak sedangkan warna-warnanya menggambarkan perjalanan hidup.
Selanjutnya, ada ritual menaiki tangga. Tangga terbuat dari tebu dengan hiasan kertas berwarna-warni. Ritual ini melambangkan harapan orang tua agar bayi memiliki kualitas seperti Arjuna, tokoh dalam epik Mahabharata yang bertanggung jawab dan tangguh.
Setelah itu, bayi akan ditempatkan di dalam kandang ayam yang telah dihias dengan kertas berwarna-warni. Bayi akan diberikan berbagai barang seperti alat tulis, buku, cermin, dan lainnya.
Lalu, si bayi harus memilih salah satu dari barang tersebut. Barang yang dipilih kemudian diyakini sebagai simbol hobi dan profesi masa depan bayi.
Prosesi akan selesai dengan memandikan bayi dalam air bunga. Hal ini melambangkan harapan bahwa bayi akan selalu sehat, memiliki kehidupan yang layak, sejahtera, dan baik kepada orang lain.
6. Ikipalin
Suku Dani di Lembah Baliem, Papua, memiliki cara ekstrem untuk menyatakan kesedihan mereka. Ketika anggota keluarga atau kerabat meninggal, mereka memotong jari mereka.
Tujuannya untuk mencegah bencana yang menyebabkan kehilangan nyawa terjadi lagi. Tradisi unik masyarakat Papua ini dianggap sebagai upaya untuk menghilangkan nasib buruk.
Pelaksanaan Ikipalin menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak, celurit, atau lainnya. Namun, untuk perempuan, pemotongan jari juga dapat dengan cara menggigitnya. Setelah dipotong, jari itu dibalut dengan tali hingga darah berhenti.
Untungnya, sekarang banyak orang yang mulai meninggalkan tradisi ini karena suku Dani telah terbuka kepada dunia luar.
7. Pasola
Pasola adalah permainan keahlian yang dilakukan dengan melempar tombak kayu sambil berkuda. Ini merupakan tradisi turun temurun bagi masyarakat Kecamatan Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Pelaksanaan tradisi ini bertujuan untuk menyambut musim tanam. Pada zaman dahulu, orang percaya bahwa jika terjadi kecelakaan saat Pasola berlangsung, itu akan menjadi pertanda baik untuk hasil pertanian.
Dalam tradisi tradisi unik di Indonesia Pasola, para pria naik kuda dan saling bertarung dengan tombak kayu. Hal ini bukan untuk kebanggaan pribadi, tetapi untuk panen yang baik bagi masyarakat.
Masyarakat percaya bahwa darah yang tumpah dalam upacara tersebut akan membuat tanah lebih subur. Alhasil menjamin panen yang baik. Karena hal tersebut, tradisi ini telah menjadi daya tarik wisata yang cukup populer.
Baca Juga: Wisata Ramah Lingkungan di Indonesia, Kunjungi 10 Destinasi ini!
8. Ruwat Laut
Ruwat laut telah menjadi budaya unik di Indonesia yang diterapkan oleh masyarakat pesisir. Pada awalnya, tradisi ini banyak dilakukan oleh penduduk pesisir pulau Jawa. Lalu menyebar hingga ke Sumatera, terutama di Lampung.
Ritual ini dimulai dengan doa yang dipimpin oleh seorang pemuka agama. Lalu diikuti dengan pelepasan kepala kerbau yang sebelumnya disembelih sesuai tata cara keagamaan. Kerbau tersebut diletakkan di atas perahu yang sudah dihias.
Tradisi ini berlangsung dengan iring-iringan membawa kerbau sepanjang jalanan desa. Bagi masyarakat setempat, dengan cara inilah mereka bersyukur sekaligus meminta perlindungan dari Tuhan.
Itulah sejumlah tradisi unik di Indonesia. Kelestarian budaya yang terjaga hingga kini patut menjadi kebanggaan. Hal inilah yang mampu menarik wisatawan. Yang terpenting, tujuan tradisi sesuai dengan aslinya, jangan sampai maknanya melenceng.