Apa Itu Intermittent Fasting? Tips Diet dengan Cara Berpuasa

Apa Itu Intermittent Fasting? Tips Diet dengan Cara Berpuasa

Apa itu intermittent fasting dan bagaimana cara melakukannya? Intermittent fasting merupakan salah satu metode diet yang paling populer hingga saat ini. Selain mudah, metode ini juga terkenal mampu menurunkan berat badan dengan lebih efektif dan pastinya terjamin sehat.

Nah, agar berhasil turun berat badan, pahami dulu apa itu intermittent fasting dan bagaimana cara melakukannya dengan benar. Jika kamu penasaran, simak terus artikel ini sampai selesai, ya!

Apa Itu Intermittent Fasting?

Diet intermittent fasting sejatinya merupakan pengaturan pola makan dengan cara berpuasa atau dengan mengatur jeda waktu mengonsumsi makanan. Jadi, metode diet yang satu ini menekankan pada pengaturan waktu, dan bukan pada jenis makanan yang boleh dikonsumsi atau yang dilarang. 

Ketika melakukan diet intermittent fasting, kita perlu berpuasa selama rentang waktu tertentu. Sebagai contoh untuk variasi intermittent fasting 16/8, itu berarti kita harus berpuasa selama 16 jam dan hanya boleh mengonsumsi makanan di jendela makan 8 jam saja. Selama jeda berpuasa juga tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan apa pun, kecuali minuman bebas kalori seperti air dan teh. 

Baca juga: Yuk Terapkan Gaya Hidup Sehat Sejak Dini Untuk Kualitas Kesehatan Lebih Optimal

Cara Melakukan Intermittent Fasting

Ada banyak cara yang dapat dipilih saat hendak menjalankan diet intermittent fasting. Secara garis besar, aturannya tetap sama yaitu hanya bisa makan di jendela makan tertentu dan harus berpuasa pada rentang waktu yang ditentukan. Adapun pembeda dari masing-masing cara ini hanyalah pada waktu berpuasanya. 

  • The 16/8 Method

Metode 16/8 bisa dibilang merupakan metode intermittent fasting yang ramah pemula. Di sini, kita hanya perlu membagi waktu berpuasa selama 16 jam, dan menyediakan jendela makan selama 8 jam.

Jendela makan bisa diatur mulai jam 12 siang sampai jam 8 malam, lalu sisanya berpuasa selama 16 jam. Namun, untuk yang tidak terbiasa melewatkan sarapan pagi, jendela makan bisa diatur mulai jam 8 pagi sampai jam 4 sore (tidak makan malam).

  • Warrior Intermittent Fasting

Warrior Intermittent Fasting mengharuskan kita berpuasa selama 20 jam dengan jendela makan hanya 4 jam saja. Ini merupakan metode yang cocok untuk mereka yang sudah terbiasa menjalankan intermittent fasting. 

Mengingat jendela makannya sempit, usahakan untuk tetap menjaga makanan yang dikonsumsi. Perbanyak makanan sehat dan bergizi, serta kurangi makanan tinggi kalori atau makanan berproses. 

  • Eat-stop-eat

Apa itu intermittent fasting dengan menggunakan metode eat-stop-eat? Eat-stop-eat merupakan metode intermittent fasting yang mengharuskan kita berpuasa selama 24 jam. Meskipun begitu, keesokan harinya, kita diperbolehkan untuk makan dan minum seperti biasa selama 24 jam. 

Jika hari ini berhenti makan di jam 7 malam, maka baru bisa makan lagi pada jam 7 malam keesokan harinya. Jika seharian penuh berpuasa, maka keesokan harinya diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman dengan bebas. Tapi ingat, bebas di sini tentu masih memperhatikan dan menjaga pola makan yang sehat, ya!

  • Alternate Day Fasting

Untuk metode Alternate Day Fasting memerlukan waktu berpuasa yang lebih lama lagi, yaitu selama 36 jam. Contohnya, ketika makan terakhir pada Minggu malam, maka puasa dilakukan pada hari Senin, dan baru bisa berbuka (makan kembali) pada Selasa pagi. 

Cara yang satu ini memang terbilang cukup ekstrem, karena bisa menimbulkan gejala seperti sakit kepala, tubuh yang kelelahan, hingga suasana hati yang buruk. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan Alternate Day Fasting dengan pemantauan atau atas anjuran dokter dan ahli gizi. 

  • The 5:2 Diet

Terakhir, ada metode The 5:2 Diet, yang dilakukan dengan cara membatasi konsumsi kalori harian sekitar 500-600 kalori dalam sehari. Dengan kata lain, ini seperti melewatkan satu kali porsi makan, baik itu saat sarapan, makan siang atau makan malam. 

Metode The 5:2 Diet dilakukan hanya dua hari saja dalam seminggu, namun tidak dilakukan secara berurutan. Adapun untuk lima hari sisanya, kita masih bisa mengonsumsi makanan dalam jumlah yang normal. 

Nah, itulah dia jawaban dari pertanyaan apa itu intermittent fasting. Inti dari diet intermittent fasting sebenarnya sederhana. Untuk beberapa saat kita bisa makan, dan beberapa saat selanjutnya kita harus berpuasa dan menunggu untuk bisa makan lagi. Intermittent fasting ini seperti sebuah win-win solution, karena kita masih bisa makan enak, dan berat badan bisa turun sesuai keinginan!

Leave a Reply

You might also like
x